Kamis, 22 Mei 2008

Presiden SBY: Sing Sabar Nggih,..Nunggu Tenang Rumiyin


Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meminta pengungsi Gunung Kelud untuk bertahan di pengungsian, sembari menunggu keadaan tenang. SBY juga meminta pengungi memahami himbauan mengungsi yang diberikan pihak berwenang semata-mata dilakukan karena pemerintah menyanyangi dan tidak ingin rakyat tertimpa musibah.

Hal itu dikatakan SBY dalam bahasa Jawa di sela-sela kunjungannya di pengungian Posko Segaran di Kediri, Jawa Timur, Rabu (24/10) ini. "Sabar menunggu di sini (pengungsian-RED), menunggu keadaan tenang rumiyin (dahulu)," kata SBY di hadapan pengungsi. Pengungi yang kebanyakan didominasi oleh ibu-ibu, lansia dan bayi itu hanya mengiyakan dalam bahasa Jawa. "Nggih pak (iya pak),.." jawab pengungsi bersamaan.

Lebih jauh, mengawali kunjungan SBY selama dua hari di Kabupaten Kediri Jawa Timur itu, SBY bertanya tentang kondisi pengungsi secara keseluruhan. "Nopo wonten sing gerah (Apa ada yang sakit)? Ma'em e pripun (bagaimana makannya)?" tanya SBY. Pengungsi menjawab dengan nyaris serempak. "Mboten (tidak),..sae-sae kemawon (baik-baik saja)," jawab pengungsi.

Dalam sambutannya SBY berharap apa yang terjadi di Gunung Merapi Jogjakarta akan pula terjadi di Gunung Kelud Jawa Timur. Yaitu diberikan kelamatan kepada pengungsi dengan tidak ada satu pun yang terluka. "Ini harapan kita kepada Allah, agar semua yang ada di sini bisa diselamatkan seperti yang terjadi dengan saudara kita di Jogjakarta," katanya.

Setelah berkeliling-keliling di pengungsian SBY beserta rombongan menunju ke pos pengungsian di Siman, Pare Kediri. Rencananya SBY akan menggelar pertemuan dengan Satkorlak Kabupaten Kediri dan berdialog sekali lagi dengan pengungsi. Usai acara SBY akan menginap di tenda utama yang dipengkapi dengan pendingin ruangan.

Comments :

0 komentar to “Presiden SBY: Sing Sabar Nggih,..Nunggu Tenang Rumiyin”

 

Copyright © 2009 by Pos Komando Pengendali