Jumat, 27 Juni 2008

Awak dan Penumpang Casa Dievakuasi Sabtu Pagi


BOGOR, JUMAT - Para awak dan penumpang pesawat Casa NC212-100 milik TNI Angkatan Udara (AU) yang ditemukan jatuh di hutan Tegal Lilin di lereng Gunung Salak, Desa Cibitung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jumat sore, baru akan dievakuasi pada Sabtu (28/6) pagi.

Asisten Operasional (As Ops) TNI AU, Marskal Muda Edy Harjoko mengatakan, titik lokasi jatuhnya pesawat Cassa NC212-100 medannya sangat sulit, yakni di hutan di lereng Gunung Salak dengan tinggi 4.200 meter dari permukaan air laut (dpal). Saat ditemukan, kondisi cuaca juga sedang turun hujan deras dan pada malam hari sangat gelap.

"Dengan pertimbangan tersebut, para awak dan penumpang baru akan dievakuasi pada Sabtu (28/6) pagi, setelah cuaca terang dan cerah. Kami perkirakan seluruh awak dan penumpang meninggal dunia," kata Edy Harjoko di Landasan Udara Atang Sendjaya (Lanud ATS) Bogor, Jumat malam.

Dijelaskannya, para awak dan penumpang pesawat nahas tersebut akan dievakuasi dari titik jatuh menggunakan tandu ke lokasi yang terjangkau mobil di sekitar posko terdekat di Kampung Pasir Gaok, Desa Cibitung, Kecamatan Tenjolaya, Bogor. Kemudian, dari lokasi tersebut dievakuasi menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Pangkalan TNI AU (RUSPAU) dr Esnawan Antariksa di Halim Perdanakusuma Jakarta.

Pesawat bernomor registrasi A-2106 yang mengalami kecelakaan tersebut membawa lima awak dan 13 penumpang. Kelima awak pesawat masing-masing, Mayor Pnb Arjianto (Kapten pilot), Kapten Pnb Agung (co pilot), serta tiga teknisi yakni, Lettu Pnb Feby Fitrian, Lettu Tek Bambang Trianto, dan Pelda Agus Riyanto.

Kemudian, dari 13 penumpangnya tiga diantaranya adalah warga negara asing, yakni Mahendra Kumar (India), Kwong Ping Anthony (Inggris), dan Tan Hong King (Singapura). Ketiganya adalah pelatih alat foto udara digital yang sedang diujicobakan.

Sedangkan, 10 penumpang lainnya masing-masing, Kolonel Pnb Albertus Sulaksono (Sekretaris Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU), Kolonel Sus Djafara (personel Dinas Survei dan Pemotretan Dinas TNI AU/ Dissurpotrudau).

Selanjutnya, Letkol Tek Wahyu Hidayat (Kepala Seksi dan Dokumentasi Program Pemeliharaan Dephan), Letkol Sus Supriyadi (personel Dissurpotrudau), Mayor Sus Susika (personel Dissurpotrudau), Kapten Sus Doni (personel Dissurpotrudau), Lettu Sus Ronald (personel Dissurpotrudau), serta Gatot, Putra, dan Ami dari PT Aupia Perkasa, yakni mitra lokal dari perusahan alat foto udara, Integraph Jerman.

Menurut Edy, para awak dan penumpang pesawat yang diperkirakan meninggal dunia, lokasi pemakamannya diserahkan kepada keluarganya masing-masing. "Jika keluarganya menyerahkan kepada TNI AU, maka akan dimakamkan di taman makam pahlawan di daerah yang dekat dengan domisili keluarganya," katanya.

Pesawat Casa C212-100 yang bermarkas di Skadron 4 Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, mengalami kecelakaan, pada Kamis (26/6) siang, dalam misi penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma-Lanud ATS-Lanud Halim Perdanakusuma, untuk mengujicoba alat foto udara digital yang baru dibeli TNI AU.

Pesawat berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, sekitar pukul 9.23 WIB menuju Bogor. Pesawat tersebut melakukan kontak terakhir dengan menara pengawas Pondok Cabe, pada pukul 10.38 WIB yang menyebutkan menuju ke Bogor. Namun, ketika dihubungi menara pengawas di Lanud ATS Bogor, pada pukul 11.10, sudah tidak ada kontak.

Comments :

0 komentar to “Awak dan Penumpang Casa Dievakuasi Sabtu Pagi”

 

Copyright © 2009 by Pos Komando Pengendali