Minggu, 26 Februari 2012

Dua jasad terakhir Diketemukan

BOGOR–Dua jasad terakhir, Zahra Zalyanti (7) dan Dini Novianti (10), korban jembatan ambruk di Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, ditemukan Tim SAR Gabungan, kemarin. Dengan demikian, seluruh korban hanyut yang berjumlah delapan orang itu telah ditemuan. Kedelapan korban tewas itu yakni Ummamah (45), Septiana Rizki Alam­syah (10), Maesaroh (9), Nur Fajar Maulinda (9), Reska Lismanda (10), Rafi Saputra(6), Zahra Zalyanti (7) dan Dini Novianti (10).

Jasad Dini ditemukan sekitar pukul 10:30 oleh anggota SAR Basarnas dan Tagana di belakang PT Tifiko Kebon Nanas, Hulu Sungai Muara Tanjung Burung, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, atau sekitar 60 kilometer dari lokasi Jembatan Cidua.
Saat ditemukan, kondisi korban sulit diidentifikasi karena sudah hancur. Beberapa organ tubuh sudah membiru dan sulit dikenali. Jasad bocah berjenis kelamin perempuan tersebut memakai celana berwarna krem. Setelah dievakuasi, jasad kemudian dibawa ke RSUD Tangerang.

“Kondisinya sudah rusak, mata sudah tidak ada, rambut juga sudah habis, kulit mulai mengelupas dan bengkak. Kami melihat dari jenis pakaian dalam yang digunakan seperti perempuan,” ungkap Koor­dinator Tim SAR, Budi Ak­somo kepada Radar Bogor, kemarin.

Satu jam berselang, tepatnya sekitar pukul 11:30, Tim SAR berhasil menemukan jenazah yang diduga Zahra. Jasad bocah berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di hulu Sungai Cisadane, Panung­gangan Barat, Kelurahan Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, atau sekitar 70 kilometer dari lokasi Jembatan Cidua. Saat ditemukan, kondisinya juga sudah hancur dan sulit dikenali. Pada tubuh bocah itu ditemukan gelang di tangan sebelah kanan dan memakai baju kuning.

“Kondisi tubuh sudah rusak, dari model pakaiannya diperkirakan perempuan,” ungkap Budi.

Setelah dievakuasi, jasad kedua ini pun langsung dibawa ke RSUD Tangerang untuk diotopsi. Iden­tifikasi dan pengenalan jasad sempat menemui kesulitan. Kondisi jasad yang sudah tak berbentuk membuat Tim Forensik RSUD Tangerang sempat kebi­ngungan.

“Kami sudah mengirimkan anggota beserta dua keluarga korban dan saksi-saksi untuk memastikan apakah ini salah seorang dari delapan korban,” beber Budi.

Akhirnya sekitar pukul 13:00, pihak keluarga korban bersama Tim Forensik RSUD Leuwiliang menjemput jasad kedua gadis tersebut ke RSUD Tangerang.

Humas Badan SAR Nasinonal (Basarnas) Jakarta, Ramli Prasetyo mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan identitas kedua jasad tersebut apakah Dini ataupun Zahra. Tetapi, kata dia, ciri-cirinya mem­punyai kemiripan dengan anak berumur sepuluh dan enam tahun.

“Jenazah ditemukan sudah tidak memakai pakaian, hanya celana dalam perempuan,” katanya.
Dia juga mengatakan, dalam proses pencarian hari kelima kemarin, Tim SAR menerjunkan 51 personel yang tergabung dari Tim SAR, Tagana Kota Tangerang, Basarnas, PMI dan Mapala Universitas Syekh Yusuf Tangerang. Penyisiran dilakukan dari hulu hingga muara Sungai Cisadane. Pada pencarian hari kelima ini, tim cukup kesulitan menemukan korban karena aliran Sungai Cisadane beberapa hari terakhir cukup deras akibat hujan. “Debit air meningkat saat hujan, sehingga menyulitkan pencarian,” jelasnya. (yus)

Comments :

0 komentar to “Dua jasad terakhir Diketemukan”

 

Copyright © 2009 by Pos Komando Pengendali